Mammografi merupakan suatu tes yang aman untuk melihat adanya masalah pada payudara perempuan. Tes ini menggunakan mesin khusus dengan sinar X dosis rendah untuk mengambil gambar kedua payudara. Hasilnya direkam dalam suatu film sinar X atau langsung menuju komputer untuk dilihat oleh seorang ahli radiologi. Mammogram memungkinkan dokter untuk melihat dengan lebih jelas benjolan pada payudara dan perubahan di jaringan payudara. Mammogram dapat menunjukkan benjolan kecil atau pertumbuhan yang tak teraba baik oleh dokter atau perempuan itu sendiri ketika melakukan pemeriksaan payudara. Mammografi adalah alat skrining terbaik yang dimiliki dokter untuk menemukan kanker payudara. Jika suatu benjolan ditemukan, maka dokter Anda akan melakukan tes-tes lainnya seperti USG atau biopsi, yaitu suatu tes untuk mengambil sejumlah kecil jaringan dari benjolan dan daerah sekitar benjolan. Jaringan tersebut dikirim ke laboratorium untuk dicari adanya kanker atau perubahan-perubahan yang dapat menunjukkan bahwa terdapat adanya kanker. Benjolan atau pertumbuhan di payudara dapat bersifat jinak (bukan kanker) atau ganas (kanker). Jika kanker payudara ditemukan secara dini berarti perempuan tersebut memiliki kemungkinan bertahan (survival) dari penyakit ini lebih baik. Selain itu lebih banyak pilihan terapi yang tersedia bila kanker payudara ditemukan dini.
Mammografi
adalah proses pemeriksaan payudara manusia menggunakan sinar-X dosis
rendah (umumnya berkisar 0,7 mSv). Mammografi digunakan untuk melihat
beberapa tipe tumor dan kista, dan telah terbukti dapat mengurangi
mortalitas akibat kanker payudara. Selain mammografi, pemeriksaan
payudara sendiri dan pemeriksaan oleh dokter secara teratur merupakan
cara yang efektif untuk menjaga kesehatan payudara. Beberapa negara
telah menyarankan mammografi rutin (1-5 tahun sekali) bagi perempuan
yang telah melewati paruh baya sebagai metode screening untuk
mendiagnosa kanker payudara sedini mungkin.
sumber : wikipedia
sumber : wikipedia
Sebagaimana penggunaan sinar-X
lainnya, mammogram menggunakan radiasi ion untuk menghasilkan gambar.
Radiolog kemudian menganalisa gambar untuk menemukan adanya pertumbuhan
yang abnormal. Walaupun teknologi mammografi telah banyak mengalami
kemajuan dan inovasi, ada komunitas medis yang meragukan penggunaan
mammografi karena tingkat kesalahan yang masih tinggi dan karena radiasi
yang digunakan dapat menimbulkan bahaya.
Diketahui bahwa sekitar 10% kasus kanker tidak terdeteksi dengan mammografi (missed cancer). Hal itu disebabkan antara lain oleh jaringan normal yang lebih tebal disekitar kanker, atau menutupi jaringan kanker sehingga jaringan kanker tidak terlihat.
Pada saat ini, mammografi masih menjadi standar terbaik untuk screening dini kanker payudara. Ultrasound, Ductography, dan Magnetic Resonance merupakan beberapa teknik lain yang juga digunakan untuk memperkuat hasil mammografi. Ductogram digunakan untuk mengevaluasi darah yang keluar dari puting. Magnetic resonance imaging (MRI) digunakan untuk evaluasi lanjutan atau sebelum operasi untuk melihat adanya daerah abnormal lainnya.
Diketahui bahwa sekitar 10% kasus kanker tidak terdeteksi dengan mammografi (missed cancer). Hal itu disebabkan antara lain oleh jaringan normal yang lebih tebal disekitar kanker, atau menutupi jaringan kanker sehingga jaringan kanker tidak terlihat.
Pada saat ini, mammografi masih menjadi standar terbaik untuk screening dini kanker payudara. Ultrasound, Ductography, dan Magnetic Resonance merupakan beberapa teknik lain yang juga digunakan untuk memperkuat hasil mammografi. Ductogram digunakan untuk mengevaluasi darah yang keluar dari puting. Magnetic resonance imaging (MRI) digunakan untuk evaluasi lanjutan atau sebelum operasi untuk melihat adanya daerah abnormal lainnya.
Sumber
http://medical-instruments11.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar